Ventela, Sepatu Lokal yang murah yang berkualitas

Gambar
 Ventela, Sepatu Lokal yang murah tapi kualitas tidak murahan! Halo, hola, ola, anyeong, konichiwa, Assalamualaikum teman teman pembaca blog. Saya Ghissan kembali lagi, kali ini saya ingin memberikan pengalaman saya setelah membeli dan memakai sepatu Ventela yang merupakan sepatu merk lokal yang cukup banyak di gandrungi oleh orang orang dari berbagai kalangan. Sejarah Singkat Sepatu Ventela adalah merek sepatu lokal yang membuat sepatu sneaker dengan harga terjangkau tetapi berkualitas tinggi. Meskipun harganya terjangkau, sepatu ini memiliki kualitas yang sama dengan sepatu import. Pengusaha William Ventela mendirikan merek yang berasal dari Bandung ini pada tahun 2017. Ventela menawarkan berbagai model sepatu yang cocok baik untuk penampilan santai maupun sporty. Selain itu, sepatu yang dia buat terbuat dari bahan berkualitas tinggi dan sangat aman untuk digunakan. Saat ini, Ventela memiliki banyak penggemar di Indonesia karena harganya yang terjangkau. Selain itu, diminta untuk mem

Penerapan KDT Oleh Perpusnas dan faktor yang mempengaruhi, Review singkat Jurnal yang telah di baca

Penerapan KDT oleh Perpusnas dan faktor yang mempengaruhi

Profil Jurnal

Halo, hola, ola, anyeong, konichiwa, Assalamualaikum teman teman pembaca blog. saya kembali lagi, kini saya akan menceritakan pengalaman saya setelah membaca artikel jurnal yang cukup menarik terkait dengan ilmu perpustakaan. Jurnal yang baru saja saya baca ini berjudul "Penerapan KDT oleh Perpustakanaa Nasional RI dan Faktor yang Mempengaruhi". Dengan penulis Fadhilatul Hamdani, di terbitkan di Jurnal Ilmu Perpustakaan UIN Jakarta tahun 2014 Vol.6 No.2 

Review

12

Saya akan memberikan review singkat setelah saya membaca jurnal ini, jurnal ini saya baca karena keingin tahuan tentang Penerapan KDT di Perpusnas dan faktor yang mempengaruhi. Penerapan KDT atau Cataloguing in Public (CIP) adalah catatan yang ada untuk setiap terbitan di perpustakaan yang berisikan data bibliografinya. 

Dalam jurnal ini di jelaskan dengan rinci dan jelas tentang proses tersebut dari sejarah singkat KDT hingga ke proses di berlakukannya di dalam perpustakaan dan halangan apa saja yang dihadapi

KDT adalah proses yang dilakukan setelah Perpusnas memberikan ISBN pada bahan pustaka dengan cara para penerbit memberikan data bibliografi tentang cetakannya masing masing.

Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi penerapan KDT ini di Perpusnas loh! Apa saja itu?

Yang pertama adalah ternyata masih banyak yang belum mengetahui tentang KDT itu sendiri, seperti cara membuat, apa acuannya, bahkan hinggga manfaatnya. Lalu permasalahan yang selanjutnya adalah Proses pembuatannya yang lama, hal ini tentu wajar saja karena seperti kita lihat di permasalahan pertama yang menggambarkan ketidaktahuan dan tentu berpengaruh ke proses pengerjaan itu sendiri. Ke-tiga ada permasalahan biaya yang dirasakan pihak penerbit karena terlalu mahal untuk satu cantuman buku saja. Lalu ada perkembangan ilmu pengetahuan yang menyebabkan makin banyak nya terbitan tapi tidak banyak sdm yang dapat melakukan proses pembuatan KDT ini sehingga akan memakan waktu yang lama. Lalu banyak juga penerbit yang merasa tidak mendapatkan manfaat dari pembuatan KDT terhadap cetakannya, hal ini dianggap berbeda dengan ISBN yang memiliki manfaat untuk mereka. 

Itu adalah beberapa hal menarik yang saya dapatkan dari Jurnal yang telah saya baca tersebut. Gimana teman teman? apakah menarik? masih banyak permasalahan yang ada di dalam jurnal ini dan tentu saran untuk penyelesaiannya.

Penutup

Sepertinya itu saja yang saya dapat sampaikan kali ini, jika masih ada yang ingin diliat atau di baca lebih lanjut terkait Jurnal yang telah saya baca, teman teman sekalian dapat membaca langsung melalui link yang akan saya berikan di bawah. Sampai jumpa, AdiĆ³s, Adeus, Sayonara, Assalamualaikum.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tren-Tren Kepustakawanan yang sangat penting di zaman ini!!!

Ventela, Sepatu Lokal yang murah yang berkualitas